Jumat, 29 Maret 2019

Menghamba


Nyanyian sunyi kekaguman sungguh merdu
Mengalunkan nada-nada mahsyur yang memanjakan telinga
Indahnya bukan kepalang
Memabukkan diri
Hingga tak sadar ada benih-benih menghamba dalam diri
Menghamba pada senyuman
Menghamba pada lirikan
Menghamba pada gambaran
Parahnya, menghamba pula pada khayalan
Seperti syirik yang tak syirik
Ini bagi(ku) bagian soheh dari pertunjukan ke(normal)an
Beruntung sekali menjadi manusia
Karena birahi diri bisa disirami dengan rohani
Biarkan ini menjelma menjadi ayat-ayat yang didengungkan
Menjadikan angan-angan sebagai kearifan diri kala menghadap
Sungguh benar, ini bukanlah aku sebut sebagai penghianatan
Tapi tedak teduk tedik dalam gemericik rasa remahku
                                                            Qalam / Bondowoso, 24 Januari 2019 (RDN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar